Khutbah Jumat : Manfaat Bersikap Sabar

Oleh : Ustadz Ari Vin

INNAL HAMDA LILLAAH, NAHMADUHUU
WA NASTA’IINUHUU WA NASTAGHFIRUHU
WA NA’UUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI ‘ANFUSINAA
WA MIN SYAYYI-AATI A’MAALINAA
MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU
WA MAN YUDHLIL FALAA HAADIYALAHU

ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU
WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHUU
LAA NABIYYA BA’DAHU

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN
WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN

YA AYYUHALLADZIINA AAMANU ITTAQULLAH HAQQOTU QOOTIHI WA LAA TUMUTUNNA ILLA WA ANTUM MUSLIMUUN.

Kaum muslimin rahimakumullah

Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan hidayah-Nya, kita dapat berkumpul di sini untuk menunaikan ibadah solat berjamah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah beliau hingga ajal menjemput kita. Aamiin

Kaum muslimin rahimakumullah

Sabar adalah adat kebiasaan para nabi dan rasul. Sabar adalah permata yang menghiasi kehidupan para nabi. Sabar adalah mutiara bagi orang-orang shalih. Sabar adalah cahaya penerang bagi siapa pun yang menapaki jalan menuju kebahagiaan abadi di akhirat. Menurut Imam al-Ghazali, kata sabar dan berbagai kata turunannya disebutkan di lebih dari tujuh puluh tempat dalam Alquran.

Di antaranya adalah firman Allah ta’ala:

وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُونَ (النحل: 96

Maknanya: “… Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S an-Nahl: 96).
Dan juga firman Allah ta’ala: سَلَـٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَىٰ الدَّارِ (الرعد: 24)

Maknanya: “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu, maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu” (QS ar-Rad: 24)

Kaum muslimin rahimakumullah

Seseorang yang memiliki sifat sabar bukan berarti ia pengecut, putus asa dan lemah dalam berucap, bertindak dan mengambil keputusan. Sabar hakikatnya adalah menahan diri dan memaksanya untuk menanggung sesuatu yang tidak disukainya, dan berpisah dengan sesuatu yang disenanginya. Sabar yang merupakan salah satu kewajiban hati ada tiga macam, yaitu: Pertama, sabar dalam menjalankan ketaatan yang Allah wajibkan. Pada pagi hari yang suhu udarannya sangat dingin, misalkan, kita harus sabar dalam melaksanakan perintah Allah. Kita paksa diri kita untuk menahan dinginnya udara guna mengambil air wudlu. Pada pagi hari juga, saat tidur adalah sesuatu yang disenangi nafsu kita, kita tahan keinginan nafsu itu, dan kita paksa diri kita untuk menjalankan ibadah shalat subuh. Kita lakukan itu semua semata-mata mengharap ridla Allah ta’ala. Inilah yang disebut dengan sabar dalam menjalankan ketaatan yang diwajibkan oleh Allah ta’ala. Kedua, sabar dalam menahan diri untuk tidak melakukan segala yang Allah haramkan. Nafsu manusia pada umumnya menyenangi hal-hal yang dilarang oleh Allah. Barang siapa yang menjauhkan dirinya dari kemaksiatan dengan niat memenuhi perintah Allah, maka pahalanya sangat agung. Para ulama mengatakan bahwa meninggalkan satu kemaksiatan lebih utama dari pada melakukan seribu kesunnahan. Karena meninggalkan kemaksiatan hukumnya wajib.

Sedangkan melakukan kesunnahan hukumnya sunnah. Tentu yang wajib lebih utama daripada yang sunnah. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa barang siapa yang menjaga pandangan matanya dari aurat-aurat perempuan yang tidak halal baginya, maka pahalanya lebih besar dari pada melakukan seribu rakaat shalat sunnah. Hal itu dikarenakan sabar dalam meninggalkan perkara haram menuntut perjuangan yang luar biasa berat. Yaitu perjuangan melawan syetan yang selalu menghiasi kemaksiatan seakan-akan adalah sesuatu yang sangat indah dan mempesona. Dan perjuangan melawan hawa nafsu yang seringkali mengajak manusia tenggelam dalam dosa dan keburukan.

Ketiga, sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa. Musibah jika dihadapi dengan sabar akan meninggikan derajat atau menghapus dosa. Musibah banyak macamnya. Perlakuan buruk orang lain pada kita adalah musibah. Begitu juga penyakit yang kita derita, kemiskinan, kecelakaan, kehilangan harta benda, kebakaran, dan lain sebagainya.

Rasulullah shallallahualaihi wasallam bersabda: Maknanya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan, penyakit, kekhawatiran, kesedihan, perlakuan buruk orang lain, dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan dengan sebab hal-hal itu Allah akan menghapus dosa-dosanya.” (HR al-Bukhari).
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

(مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Maknanya: “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya” (HR al-Bukhari).

Jadi orang yang dikehendaki baik oleh Allah, ia akan ditimpa musibah dan diberi kekuatan oleh Allah untuk bersikap sabar dalam menanggung dan menghadapi musibah yang menimpanya. Sabar dalam menghadapi musibah artinya musibah yang menimpa tidak menjadikan seseorang melakukan sesuatu yang dilarang dan diharamkan oleh Allah. Seseorang yang ditimpa kemiskinan, misalkan, jika kemiskinan yang menimpanya tidak menyebabkannya mencari harta dengan jalan mencuri, merampok, korupsi dan perbuatan-perbuatan lain yang diharamkan oleh Allah, maka artinya ia telah bersikap sabar dalam menghadapi musibah kemiskinan yang menimpanya. Musibah yang menimpa, terkadang tidak hanya menyebabkan seseorang melakukan perbuatan haram. Bahkan lebih dari itu, terkadang menjadikannya melakukan atau mengucapkan perkataan yang menjerumuskannya pada kekufuran. Seperti orang yang ketika anggota keluarganya meninggal dunia, ia mengatakan bahwa Allah zhalim, Allah tidak adil, Allah bukan tuhan yang berhak disembah, dan perkataan lain yang membatalkan keislaman dan keimanannya. Naudzubillah min dzalik. Hal yang demikian wajib kita hindari.

Kaum muslimin rahimakumullah

Seseorang yang memahami ilmu agama dengan baik dan memegang teguh ajaran Islam sebagaimana mestinya, maka musibah yang menimpanya tidak akan menambahkan kepadanya kecuali sikap sabar dan peningkatan ibadah kepada Allah.

Sehingga kita akan mendapatkan manfaat dari sabar tersebut yaitu

  1. Kesudahan yang baik Allah SWT menjanjikan orang-orang yang sabar menuai kesudahan yang baik setelah melewati cobaan dan ujian yang diberikan. Janji Allah ini terdapat dalam surat Hud ayat 49 dan Ar-ra’d ayat
    “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaanTuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),” surat Ar-Ra’d ayat 22.
  2. Keberuntungan Allah SWT juga bakal memberikan keberuntungan bagi orang-orang yang sabar, sesuai dengan surat Ali Imran ayat 200.
    “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung,” surat Ali Imran ayat 200.
    Lihat juga: Kisah Nabi Hud dan AnginKencang ‘Mematikan’ untuk Kaum Ad
    Dalam surat Al-‘Asr ayat 2-3 juga disebutkan orang-orang yang sabar saling menasihati kesabaran tidak masuk dalam golongan manusia yang rugi.
  3. Disukai Allah Sesuai surat Ali Imran ayat 146, Allah SWT berfirman Allah menyukai orang-orang yang sabar.Dalam surat Al-Anfal ayat 46 dan Al-Baqarah 249 disebutkan bahwa Allah SWT bersama orang-orang yang sabar.
  4. Diberi petunjuk Allah bakal memberikan kabar gembira, petunjuk, berkah, dan rahmat-Nya kepada orang-orang yang sabar. Hal ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 155-157.
    “… Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahiwainnaailaihiraaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,” surat Al-Baqarah ayat 155-157.
    Lihat juga: Kita bahagia selama di rumah: Bersyukur dan Berterima Kasih
  5. Martabat yang tinggi di surge diakhirat, Allah menjanjikan martabat yang tinggi bagi setiap orang yang menjalani kehidupan di dunia dengan sabar.
    “Mereka itulah orang yang dibalasdengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,” Alquran surat Al-Furqan ayat 75.

BARAKALLAHU LII WA LAKUM FILL QUR’AANIL AZHIIM

FASTAGHFIRUUHUU INNAHUU HUWAL GHAFUURUR ROHIIM

 

 

Kutbah kedua

ALHAMDULILLAH,

ALHAMDULILLAAHI HAMDAN KATSIIRAAN THAYYIBAN MUBAARAKATAN FIIHI
KAMAA YUHIBBU RABBUNAA WA YURIIDUHU
WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU
WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHU
AMMA BA’DU

Kaum muslimin rahimakumullah

Dari kutbah pertama bisa kita ambil pelajaran bahwa ketika kita dan kaum muslimin selalu bersabar dalam segala hal maka Allah SWT akan memberikan keuntungan serta manfaat yang begitu banyak antara lain kesudahan yang baik, keberuntungan, disukai dan diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan bermanfaat terutama bagi diri kami dan jamaah sekalian. Semoga kita tetap tergolong hamba-hamba Allah yang sholeh. Aamiin

Do’a

ALLAHUMMAGH FIR LIL MU’MINIINA WAL MU’MINAAT

WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT

AL-AHYAA-I MINHUM WAL AMWAATINNAKAS SAMII’UN QARIIBUN MUJIIBUD DA’WATWA YAA QAADHIYAL HAAJAAT

ALLAHUMAGH FIR LANA DZUNUBANA WA KAFFIR ANNA SAYIATINA WA TAWAFANA MA’AL ABROR.

ALLAHUMMA INNAA NAS ALUKA DAULATAN KHILAFATAN ROOSYIDATAN ‘ALA MINHAJIN NUBUWWATI

ROBBANAA LAA TUZIGH QULUBANA BA’DA IDZ HADAITANA WA HABLANA MIL LADUNGKA ROHMA INNAKA ANTAL WAHHAAB.

RABBANAA AATINAA FID DUN-YAA HASANAH WA FILL AAKHIRAATI HASANAH WA QINAA ‘ADZAABAN NAAR.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *