Adiwiyata mempunyai pengertian, tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita – cita pengembangan berkelanjutan. Siswa SDIT El-Haq sudah terbiasa dengan kawasan adiwiyata karena sesuai dengan Visi sekolah yaitu “Mencetak Generasi Qur’ani berprestasi dan Berbudaya Lingkungan”. Fasilitas yang diberikan sekolah kepada siswa juga memadai, tidak hanya itu di dalam pembelajaran selalu diselipkan keharusan siswa sebagai manusia yang memiliki pengetahuan dan ilmu untuk mencintai lingkungan sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW.
Ustadz Lutfi selaku kepala sekolah sekaligus guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam memberikan tugas kepada siswanya untuk membuat poster melestarikan alam integrasi dengan Al-Qur’an / hadist. Beberapa siswa dengan gambar terbaik mendapatkan doorprize sejumlah voucher yang bisa di klaim di kantin sekolah.
Juara 1
– Faiz Azzam A.(6A)
– Fairuz Fadilah(6B)
– Muhammad Zahy Haidar(6C)
Juara 2
– Chairunnisa Nurkyla Z.(6A)
– Safiya Mecca Mario(6B)
– Aqeela Uzma Naufa(6C)
Berikut beberapa hadist dan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai keharusan kita mencintai lingkungan:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ [٢:٣٠]
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Al-Baqarah: 30
Hadits Menyayangi Makhluk Ciptaan Allah
اِرْحَمْ مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكَ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Artinya: Sayangi yang di bumi, maka kamu akan disayangi yang di langit (H.R. Thabrani)
Menanam tumbuhan yang bermanfaat sama dengan bersedekah
عن أنس رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من مسلم يغرس غرساً ، أو يزرع زرعاً ، فيأكل منه طير أو إنسان أو بهيمة ، إلا كان له به صدقة . (رواه البخاري ومسلم)
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak seorang pun Muslim yang menanam tumbuhan atau bercocok tanam, kemudian buahnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang ternak, kecuali yang dimakan itu akan bernilai sedekah untuknya.” (HR Bukhari)
Larangan mencemari lingkungan
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : اتقوا اللاعنين . قالوا : وما اللاعنان ؟ قال : الذي يتخلى
في طريق الناس أو في ظلهم . (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jauhilah dua perbuatan yang mendatangkan laknat!” Sahabat-sahabat bertanya, “Apakah dua perbuatan yang mendatangkan laknat itu?” Nabi menjawab, “Orang yang buang air besar di jalan umum atau di tempat berteduh manusia.” (HR Muslim)
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : لا يبولن أحدكم في الماء الدائم الذي لا يجري ثم يغتسل
فيه . (رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah seorang dari kalian kencing di air tenang yang tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Berlaku ihsan (baik) kepada segala sesuatu
عن شداد بن أوس قال : ثنتان حفظتهما عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم
فأحسنوا القتلة وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبح وليحد أحدكم شفرته فليرح ذبيحته . (رواه مسلم)
Dari Syaddad bin Aus berkata, “Ada dua hal yang aku hafal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau berkata, ‘Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan kepada segala sesuatu. Bila kalian membunuh (seperti binatang berbahaya), bunuhlah dengan cara yang baik. Bila kalian menyembelih binatang, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya seorang dari kalian mengasah pisaunya dan memberi kemudahan kepada sembelihannya. (HR Muslim)
Merusak lingkungan merupakan salah satu sifat orang munafik
قال الله تعالى : وَإِذَا تَوَلَّى سَعَى فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ الْفَسَادَ . (البقرة : 205)
Artinya: “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.” (QS Al Baqarah: 205)
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ [٧:٥٦]
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. QS Al-Araf ayat 56
Terkait penjelasan bahwa menjaga kelestarian bumi, dan mencegah kerusakannya dipilih dalil dari Surat Al-Baqoroh ayat 30 bahwasannya ketika Allah berfirman kepada para Malaikat hendak akan menjadikan Khalifah pemimpin diatas muka bumi ini adalah dari golongan makhluk ciptaan-Nya yaitu manusia karena manusia mendapatkan amanah yang besar dari Allah diantara makhluk ciptaan-Nya yang lain, diantara malaikat, setan, iblis, dan jin. Maka manusia yang ditunjuk oleh Allah karena Allah lebih paham dan lebih tau. Malaikat pun pernah mendebatkan hal itu. Maka manusia ketika diberi akal, nafsu kemudian dididik dengan cara yang baik dan benar InsyaAllah dia akan menjadi khalifah menyifati apa yang menjadi amanah sebagai khalifah tentu ada 4 unsur shiddiq, amanah, fathonah dan tabligh. Itu semua dalam rangka untuk menjaga kelestarian bumi.