Kita Bukan Orang yang Baik, tetapi Mari Kita Belajar Menjadi Orang yang Baik

Oleh Ustadzah Muhimmatur Rofiqoh

Rasulullah SAW bersabda
خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya.” (HR. At-Tirmidziy no. 2263).
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاس
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Al-Qadlaa’iy dalam Musnad Asy-Syihaab no. 129, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Ausath no. 5787).

Ciri-ciri orang yang baik:
1. Orang baik cenderung lebih banyak tersenyum, percaya atau tidak, kebaikan bisa ditunjukkan dari cara dia tersenyum. Mengapa? Karena semakin banyak orang tersenyum, maka aura positif akan bertebaran disekitarnya.
Selain itu, dengan tersenyum orang akan terkesan lebih ramah dan bisa lebih dipercaya.
2. Pikiran-pikiran negatif seperti iri hati dan dengki jarang menghinggapi orang yang baik. Orang yang baik akan selalu menanamkan pikiran positif dalam hidupnya. Bahkan saat dia mengalami masa-masa sulit sekalipun, sehingga akan menyebarkan suasana yang nyaman.
3. Orang yang baik biasanya lebih sering menyapa terlebih dahulu. Orang yang baik tidak akan pernah keberatan untuk menyapa semua orang, bahkan terhadap orang yang pernah jahat kepadanya sekalipun.
4. Orang yang baik tidak ingin menunjukkan bahwa dia baik, namun orang jahat akan selalu membangun citra baik untuk menutupi kekurangannya.
5. Orang yang baik selalu pintar dalam mengendalikan emosi. Mereka terlihat sangat sabar dan sangat toleran. Tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri maupun kelompoknya.
6. Orang yang baik akan bercerita atau membagikan hal-hal yang bermanfaat dengan tujuan memberi tahu, bukan menggiring opini publik bahwa hanya dirinyalah yang baik dan benar.
7. Orang yang baik selalu menerapkan 3 ucapan sakti, yaitu mohon maaf, minta tolong dan terima kasih.
8. Orang yang baik tidak akan pernah keberatan untuk mengakui kelebihan orang lain dan jika merasa bersalah, mereka tidak segan-segan untuk meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya. Berbeda dengan orang yang jahat dan memiliki gengsi yang tinggi dan mengganggap dirinya selalu benar, jangankan mengakui kesalahan, mengganggap orang lain berprestasi saja gengsi.
“Memang baik menjadi orang penting, tetapi jauh lebih penting menjadi orang yang baik”
Jangan pernah lelah untuk belajar menjadi orang yang baik, jangan pernah berhenti untuk selalu berbuat kebajikan, serta jangan pernah jenuh untuk senantiasa menebar kasih sayng kepada sesama manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *