Khutbah Jum’at: Ujian Kehidupan

Oleh: Ustadz Mochamad Lutfi Andriansa,S.Pd.I

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، رَفِيْعُ الدَّرَجَاتِ، وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُوْ عَنِ السَّيِّئَاتِ، رَافِعُ السَّمَاوَاتِ، وَمُنَزِّلُ اْلآيَاتِ، اِلـٰهُنَا وَخَالِقُنَا وَرَازِقُنَا وَلَيْسَ لَنَا رَبٌّ سِوَاكَ. أشهد أن لا إلٰه إِلاَّ الله و أشهد أن محمدا عبده و رسوله، اللّٰهم صلِّ على محمد وعلى اٰله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. فيا عِبادَ الله، أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ ﴿آل‌عمران: ١٠٢﴾يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوارَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ﴿النساء: ١﴾يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوااتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُواقَوْلًا سَدِيدًا﴿٧٠﴾يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ﴿الأحزاب: ٧٠ -٧١﴾، أما بعد.

Ma’asyirol muslimin rohimakumulloh
باِلاِمْتِحَانِ يُكْرَمُ الْمَرْءُ أَوْ يُهَانُ
Dengan ujian seseorang akan mencapai derajat yang lebih tinggi (dihormati) karena telah melewatinya dengan baik atau mungkin sebaliknya (dihinakan), begitulah peribahasa arab mengatakan yang penuh makna mendalam. Pada momentum kali ini seluruh peserta didik di satuan lembaga pendidikan manapun menyelenggarakan asesment sumatif/Penilaian Akhir Semester baik mulai jenjang PAUD,TK,SD hingga SMA/pondok pesantrean bahkan mahasiswa di perguruan tinggi. Segala macam persiapan telah disiapkan dengan baik, matang dan penuh perhatian-perhitungan di lembaga tersebut maupun peserta didiknya/santrinya. Mulai dari persiapan review tiap mata pelajaran, sarana/prasarana ujian, alat tulis, soal-soal, pelunasan administrasi (spp,daftar ualng,dll) bahkan nutrisi tambahan dari masing-masing wali murid yang khusus diberikan kepada ananda dalam menunjang kekuatan konsentrasi dan menjaga agar tubuh tetap vit, sehat wal’afiyat. Senjata inilah yang dipersiapkan oleh masing-masing peserta didik yang didukung oleh wali murid ibarat seseorang akan menghadapi dalam sebuah medan peperangan, segala macam daya upaya mesti harus siap agar mendapatkan sebuah kemenangan-kesuksesan baik secara lahir maupun batin.

Maka dalam hal ini, adalah jenjang ujian tiap kelas tentunya berbeda satu sama lainnya sesuai perkembangan psikis dan fisiknya. Sebagai pendidik tentu memahami kebijakan soal-soal yang diberikan sesuai dengan tujuan dan capaian pembelajarannya masing-masing. Yang tak kalah penting lagi adalah doa sebagai senjata terbaik umat muslim, memohon doa, bedoa dan mendoakan senantia meminta maaf, memaafkan atas khilaf antar teman, juga merupakan senjata batin ananda dalam rangka mencari ridho-Nya, agar apa yang telah dipelajari, dipahami, diingat senantiasa diberikan kemudahan dalam menjawab soal demi soal.

Ayyuhal Hadhirun A’azzakumullah
Dalam menjalani kehidupan, manusia selalu menghadapi dua keadaan yang saling bergantian. Suatu ketika merasakan duka, pada saat lain bertukar dengan suka. Pada saat duka seringkali manusia berkeluh kesah, seolah penderitaan tiada pernah berakhir. Sebaliknya, jika ia merasakan kebahagiaan lantas menjadi lupa.
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا [٧٠:٢٠] وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا [٧٠:٢١]
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh ke¬sah. bila ia mendapat kebaikan dia menjadi kikir.”(QS AI-Ma’arrj 170): 20-21).
Ujian merupakan alat ukur keimanan dan ketakwaan seseorang, sampai di mana taraf keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ # الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan. dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji siapa di antara kamu yang lebib baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa, Maha Pengampun.” (QS AI-Mulk [67] 1-2).
Perasaan senang karena mendapatkan suatu karunia, baik berupa barta, pangkat, jabatan, anak, prestasi, atau prestise juga salah satu ujian. Janganlah kita menjadi lupa bahwa karunia tersebut merupakan anugerah dari Yang Maha Penyayang, karena saat kita hadir di dunia tiada mempunyai apa-apa, baik ilmu apalagi harta.

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَببْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (QS An-Nahl [16]: 78).

Keuletan, ketelitian dan keteguhan perlu dimiliki oleh mereka yang ingin agar hidupnya berhasil mendapatkan kebahagiaan. Selaku manusia yang beriman kepada Allah SWT ujian kehidupan disikapi dengan tawakal, tidak panik, putus asa, lupa diri yang akan berakibat bagi kestabilan jiwanya. Mengembalikan segala permasalahan kepada Allah SWT rasanya akan lebih menunjukkan bahwa memang manusia sangat membutuhkan pertolongan-Nya, serta meyakini bahwa di balik setiap kesulitan akan muncul kemudahan.
Bersyukur terhadap segala pemberian Allah SWT, banyak maupun sedikit, besar maupun kecil akan membuat hati menjadi tenang dan tidak tergiur angan-angan. “Sungguh menakjubkan utusan seorang Mukmin, karena segala urusan dipandang baik. Dan tidak ada keadaan yang demikian itu kecuali hanya bagi seorang Mukmin. Apabila dia merasakan kesenangan, maka dia bersyukur. Apabila merasakan kesusahan, maka ia bersabar.” (HR Muslim).

Ma’asyirol muslimin rohimakumulloh
Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan Kami pasti akan menguji kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, Inna’ lilla’hi wa inna’ ilaihi ra’ji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran.
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Q.S.Al-Baqarah:155
Semoga setiap menghadapi masalah kita dapat Ie¬bih sabar, arif, dan berusaha mencari solusi dengan bertawakal kepada Allah SWT, sebagai bukti keiman¬an kepada-Nya. Bukan mencari sesuatu yang tidak diridhai Allah SWT. Hasbiyallahu laa ilaaha illaahu ‘alaihi tawakkaltu wa huwa Rabbul ‘arsyil ‘azhiim

Ma’asyirol muslimin A’azzakumulloh
Kita telah diperingatkan dalam tiap lantunan kalam Ilahi yang senantiasa kita baca, telaah dan pelajari bahwa kaum/umat terdahulu merasakan akan kemurkaan alam atas izin dan ridho-Nya jalla wa ‘ala. Dalam Alquran, banyak sekali diceritakan kisah-kisah umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari utusan-Nya dan melakukan berbagai penyimpangan yang telah dilarang. Berikut adalah kaum-kaum yang dibinasakan.

Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS Al-Ankabut : 14).

Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (QS Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13).

Kaum Nabi Saleh
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).

Kaum Nabi Luth
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyu’araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12).

Kaum Nabi Syuaib
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44).
Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (QS AlHijr: 78, Alsyu’araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).

Firaun
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun malah mengaku sebagai tuhan. Ia akhirnya tewas di Laut Merah dan jasadnya berhasil diselamatkan. Hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92).

Ashab Al-Sabt
Mereka adalah segolongan fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina (QS Al-A’raaf: 163).

Ashab Al-Rass
Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib. Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur sehingga mereka dibinasakan Allah (Qs Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12).

Ashab Al-Ukhdudd
Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yanga tengah menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT (QS Alburuuj: 4-9).

Ashab Al-Qaryah
Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (QS Yaasiin: 13).

Kaum Tubba’
Tubaa’ adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya sangat ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah bendungan air (QS Addukhan: 37).

Kaum Saba
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Ma’rib dengan banjir besar (Al-Arim) (QS Saba: 15-19).

Ayyuhal Hadhirun rohimakumullah
Semoga Allah swt memperbaiki keadaan segenap warga negara kesatuan RI yang membaca risalah ini. Senantiasa bersyukur akan ujian kesenangan, bersabar akan ujian kesengsaraan. Semoga Allah swt memberi taufik dan hidayah kepada mereka ke jalan yang lurus.
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِى هذَا وَاسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْم لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِالْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ ْالغَفُوْرُ الرَّحِيْم .
الخطبة الثانية

KHUTBAH KEDUA
الحمد لله الذي أرسل رسول بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله ولو كره الكافرون. أشهد أن لا إله إلاّ الله وحده لاشريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللّهمّ صلِّ وسلّم على محمدٍ وعلى آله وأصحابِه ومَن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم الدين. فيا أيها المؤمنون اتقو االله فى جميع الحالات وقال عز وجل: إن الله وملائكتَه يصلّون على النبى يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.
اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى آل محمد وسلم ورضي الله تعالى عن كل صحابة رسول الله أجمعين والحمد الله رب العا لمين. اللهم اغفرللمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات، إنك أنت سميع قريب مجيب الدعوات ياقاضي الحاجة. اللهم أعنّا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك، اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مَوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِناَّ كُنَّا مِنَ الظَّالِمِيْنَ. اللّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِ كَلِّهَا، وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمِةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. اللهم أفرغ علينا صبرا وثبت أقدامنا وانصرنا على القوم الكافرين. اللهم اجعل هذا بلدا آمنا و ارزق أهله من الثمرات من آمن منهم بالله و اليوم الآخر. اللهم أدخلنا مدخلَ صدقٍ و أخرِجنا مخرجَ صدقٍ و اجعل لنا مِنْ لَدُنك سُلطانا نصيرا. ربّنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار والحمدلله رب العالمين. عباد الله! إن الله يأمر بالعدل الإحسان و إيتاء ذى القربى و ينهى عن الفحشاء و المنكر و البغى يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكُرْكم و اشكُرُوهُ على نِعَمه يزِدْكم و الله أكبر و الله يعلم ما تصنعون. أقم الصلاة…..!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *