Kamis, 15 Juni 2023. Tim narasi EL-Haq. Telah melakukan wawancara dengan walimurid dari ananda Akhtar, mengenai sejumlah prestasi yang telah diraih. Mengulik sedikit tentang habit dan kebiasaan ananda dirumah, dan bagaimana peran orang tua dalam menentukan tingkat keberhasilan anak dalam meraih sejumlah prestasi.
Faiz Akhtar Ramadhan, atau yang akrab dipanggil akhtar,berhasil masuk 10 besar dalam event NUSCOM 2023 (Olimpiade Sains Tingkat Nasional Jenjang SD Sederajat). Akhtar berhasil meraih medali perunggu yang dilaksanakan secara virtual dan diumumkan pada Awarding, Selasa 30 Mei 2023. Olimpiade yang diikuti oleh 218 siswa dari seluruh indonesia, bisa dibilang ajang yang cukup menantang untuk ukuran anak SD, Kompetisi Nuscom merupakan kompetisi bidang sains yang memperkenalkan dan menumbuhkan ketertarikan siswa di bidang IPA, termasuk bagaimana memecahkan masalah lewat eksperimen, kemampuan berpikir kritis, kreatif dan kolaborasi. Akhtar merupakan satu-satunya peserta dari SDIT EL-HAQ yang berhasil meraih medali perunggu untuk level kelas sd. Hasil yang di dapatkan oleh akhtar tidak luput dari dukungan orang tua pastinya, setelah kami lakukan wawancara dengan ibunda Akhtar, bahwa ada beberapa point yang mungkin dapat kami ambil pembelajaran.
“Akhtar anaknya suka belajar hal baru, dia belajar satu tingkat lebih cepat dari pelajaran yang dipelajari di sekolah. Akhtar kan kelas 3, tapi dia juga belajar pelajaran kelas 4” Ucap bunda Akhtar. Dari situ kita perlu pahami bahwa menumbuhkan sikap “Ingin tau” khususnya untuk belajar hal baru itu baik. Bunda akhtar juga menegaskan bahwa Tidak ada satu orang pun yang ingin gagal, orangtua pasti lebih senang melihat anak mereka berhasil. Namun mencicipi kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari fase kehidupan seorang manusia. Ada nilai pembelajaran di balik pengalaman tidak menyenangkan tersebut. Satu hal yang tidak dibutuhkan seorang anak di periode tumbuh kembangnya adalah orangtua yang tidak mampu memaklumi kegagalan. Anak perlu didorong untuk menjadi manusia yang mampu mencapai keberhasilan, namun kegagalan mereka pun perlu dimaklumi.
Kunci berikutnya adalah percaya pada potensi anak dan dorong anak melakukan hal baru yang positif. Misalnya, ikut beberapa les atau kursus untuk mengembangkan bakat atau kemampuan anak yang mungkin dia belum sadari. Dengan begitu, anak bisa memperluas pergaulan dengan teman-teman dari lingkungan baru. Seringkali banyak kita jumpai, ada anak yang sebelum mencoba sudah takut duluan, sudah insecure pada kemampuannya, dari situ dapat kita ambil kesimpulan bahwa, orang tua harus bisa belajar dari kesalahan yang dilakukan anak, jika anak berbuat salah, jadikan itu proses belajar baginya. Melalui proses belajar itu, anak akan belajar bertanggung jawab dan belajar bahwa segala sesuatu ada resikonya.
“Bunda bangga akhtar berani mengikuti segala lomba dari berbagai jenjang, dari keberanian akhtar, saya yakin bahwa apapun yang dilakukan akhtar akan membawa keberhasilan. Terlepas bagaimanapun hasilnya. Menang atau kalah bagi saya itu urusan belakangan. Yang saya lihat jika dia sudah berani ikut berbagai lomba saya harus dukung sepenuh hati”. (Bunda Akhtar)