Alhamdulillah pada hari Rabu (30/92020), Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) El-Haq dapat mengadakan kegiatan nonton bareng (nobar) film dokumenter G30S/PKI di Masjid Al Husna, komplek YPS El-Haq. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh guru El-Haq mulai dari PG, TK, hingga SD tersebut bertujuan untuk mengenang sejarah kelam bangsa Indonesia yaitu pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalam film tersebut diceritakan tentang masa-masa menjelang kudeta yang dilakukan oleh PKI. Kala itu, tujuh jenderal diculik dan disiksa dengan kejam sebelum akhirnya dibunuh oleh PKI sebagai upaya untuk mengudeta pemerintahan Presiden Soekarno. Ketujuh jenderal tersebut yaitu Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswodiharjo dan Lettu Pierre Andreas Tendean. Seluruh jenderal korban kekejaman PKI tersebut akhirnya diberikan gelar Pahlawan Revolusi.
Ustadz Lutfi Andriansa, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SDIT El-Haq menyampaikan bahwa jangan sampai rakyat Indonesia melupakan sejarah bangsanya sendiri.
“JAS MERAH, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Saya mengutip ungkapan Bung Karno, Presiden Pertama Indonesia. Dengan mempelajari sejarah, kita dapat mengambil hikmahnya dari itu semua,” ujarnya.
Ustadz Lutfi juga mengingatkan bahwa ada sekelompok orang tertentu yang berusaha menghapuskan sejarah yang ada di Indonesia.
“Ada sekelompok orang yang ingin menghapuskan sejarah di Indonesia. Hal ini juga terjadi tidak hanya di Indonesia saja, di Jazirah Arab juga demikian. Bisa juga peristiwa sejarah diabadikan dengan adanya sebuah monumen atau karya tulis. Sehingga para generasi khususnya bangsa Indonesia dapat melihat peristiwa dimasa lampau. Di samping itu juga, mencintai negara adalah bagian dari keimanan,” imbuhnya.
Begitu juga yang disampaikan oleh Ketua YPS El-Haq, Ustadz H. Ainur Rofiq, Lc, beliau menuturkan pentingnya mengenang kebiadaban PKI ketika menculik dan membunuh para Kyai dan Jenderal.
“Orang-orang PKI memang sudah mati, namun ideologi mereka masih tetap hidup dan ada. Bahkan sampai hari ini hingga hari kiamat, kita akan senantiasa berhadapan dengan orang-orang seperti PKI yang berkhianat pada agama dan negara,” ungkap beliau.
Oleh karenanya, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Mudah-mudahan dengan belajar sejarah dan memahami peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lalu dapat menjadi pelajaran bagi generasi saat ini dan yang akan datang.