Ketika mendengar kata dakwah, biasanya selalu identik dengan khutbah atau ceramah. Namun ternyata dakwah tidak sesempit itu. Menurut Kalila Khairunnisa Santika, atau yang akrab disapa Kalila, dakwah bisa dilakukan oleh siapa saja dan melalui cara apa saja sesuai dengan objek dakwah tersebut. Maka, siswi kelas 5 SDIT El-Haq tersebut memilih komik sebagai media dakwahnya agar lebih mudah diterima oleh kalangan anak-anak.
Ketertarikan Kalila terhadap komik dimulai sejak kelas 1 SD, yaitu ketika melihat temannya membawa komik lalu meminjamnya, dari situlah muncul rasa penasaran untuk membuat komik sendiri. Berkat dorongan sang ibu, Kalila akhirnya mulai mencoba membuat komik sendiri dan tidak lupa juga menyelipkan pesan-pesan Islami di dalamnya.
Jika dihitung seluruhnya, komik yang pernah dibuat Kalila bisa mencapai lebih dari 100 komik. Akan tetapi, yang berhasil masuk penerbit baru satu yaitu ketika ibu Kalila mendaftaran komik tersebut di perlombaan komik Islami di Instagram yang diadakan salah satu penerbit buku yaitu Ihsan Media.
“Awalnya ikut seleksi, kebetulan saya follow Instagram dan akhirnya dapat info bahwa ada seleksi salah satu penerbit lewat Instagram dan akhirnya saya coba ikutan. Ada sekitar 190 an yang ikut seleksi, yang diterima hanya 17 anak saja, Alhamdulillah termasuk Kalila. Jadi satu komik itu isinya kumpulan cerita yang ditulis oleh 17 anak. Selama pembuatan komik ada revisi dari mentor baik kerapiannya, tulisannya, semuanya dibetulkan samamentornya,” terang beliau.
Siswi kelahiran Tangerang, 26 Januari 2010 tersebut menceritakan bahwa hingga saat ini membaca komik masih menjadi hobinya. Bahkan komik yang ia beli adalah hasil tabungan dari uang sakunya sendiri.
“Kadang-kadang untuk beli komik, Kalila rela menyisihkan uang saku untuk ditabung agar bisa beli sendiri. Jumlahnya sampai 30 an komik seluruhnya dibeli dari uangjajan. Kalo lagi bokek ya aku gambar sendiri.Pas business day aku jualan squishy atau slime bikinan Kalila sendiri, hasilnya buat beli komik,” ujarnya sambil tertawa.
Dan biasanya setelah selesai membaca komik, pemilik cita-cita sebagai Komikus Dakwah tersebut akan mendapatkan banyak ide untuk membuat komik sendiri. Bahkan ayah Kalila mengaku, dalam satu bulan Kalila bisa menghabiskan satu rim kertas untuk membuat komik. Jika kertasnya habis, Kalila akan berusaha mencari kertas bekas untuk menumpahkan ide yang berjalan antri keluar dari kepalanya.
“Iya (alur ceritanya) dari aku, biasanya terinspirasi dari komik yang baru selesai aku baca. Jadi kalo udah nemu alur ceritanya ketemu judulnya, langsung nyari kertas langsung digores aja langsung jadi komiknya,” jelasnya.
Keahlian membuat komik yang dimiliki Kalila saat ini tidak diperoleh melalui kursus atau pelatihan, akan tetapi merupakan hasil jerih payahnya belajar secara otodidak melalu internet. Bahkan Kalila sekarang sudah mulai mempublikasikan karya-karyanya melalui akun Instagram dan You Tube miliknya, yaitu Kalila Manga. Bagi teman-teman yang tertarik ingin membeli komik karya Kalila, bisa menghubungi kedua channel tersebut.
Sekian ulasan berita salah satu murid berprestasi El-Haq yaitu Kalila Khairuunisa Santika. Semoga kedepan karya yang dihasilkan Kalila lebih banyak lagi dan bisa bermanfaat bagi generasi muda Islam. Tetap semangat dan semoga sukses. Amin Ya Robbal Alamin.