Zidni Ilma Amalia Jamil atau yang biasa disapa Amel adalah alumni SDIT El-Haq angkatan ke-3 yang juga berhasil menorehkan banyak prestasi akademik hingga saat ini. Di antara prestasi membanggakan yang berhasil diraih, yaitu menyelesaikan hafalan Qur’annya ketika duduk di kelas 10 SMA Al-Wildan Islamic School, Tangerang. Menjadi penghafal Qur’an merupakan impiannya sejak kecil dan saat ini sudah berhasil ia wujudkan. Motivasi utamanya yaitu ingin mendapatkan keutamaan para penghafal Al-Qur’an.
Menurut Amel, tidak ada trik khusus dalam menghafal Al-Qur’an karena tiap orang memiliki kemampuan dan cara yang berbeda-beda. Biasanya, ia membaca secara keseluruhan, kemudian membaca artinya dan mulai menghafal. Kemudian, diselingi dengan mendengarkan murottal baik di waktu menghafal ataupun di luar itu. Dan yang paling penting menurutnya yaitu terus menguatkan azzam (keinginan) sambil tetap meluruskan niat.
Setelah selesai menghafal, maka tugas selanjutnya yang lebih berat yaitu menjaga hafalan. Amel menyebutkan ada beberapa poin yang perlu diperhatikan ketika murojaah, di antaranya mencari teman yang siap untuk mendengarkan hafalan dan mengingatkan untuk murojaah, baik guru atau teman yang satu visi. Kemudian berusaha menghafal dengan baik sehingga tidak kesulitan saat mengulang hafalan, dan tentukan waktu yang tetap untuk mengulang hafalan dengan membuat tabel murojaah harian.
Amel berpesan kepada adik-adik yang masih dalam proses menghafal Al-Qur’an, “Menghafalkan banyak ayat Al-Quran adalah hal yang baik dan akan menjadi lebih baik ketika dalam proses menghafalnya, kita bisa lebih menikmati dan tidak tergesa-gesa sambil terus menjaga hafalan yang lalu dan mempelajari sedikit demi sedikit isinya. Dan yang terpenting cari lingkungan yang mendukung proses menghafal ini. Cari hal yang paling membuat teman-teman semnagat dalam menghafal dan ingat ingat itu terutama ketika masa masa berat dalam menghafal datang.”
Selain berhasil menjadi penghafal Al-Qur’an, Amel juga diterima menjadi mahasiswi di salah satu perguruan tinggi Islam tertua di dunia yaitu Universitas Al-Azhar, Kairo pada tahun ajaran 2020/2021. Amel mengaku bahwa Al-Azhar sebenarnya bukan menjadi tujuan utamanya untuk melanjutkan kuliah. Namun karena ingin mengikuti saran orang tuanya dan juga hasil istikharah membuatnya semakin yakin untuk memilih Al-Azhar. Terbukti, Amel diterima melalui jalur PUSIBA dan mendapatkan level 4 di kelas bahasa.
“Al-Azhar sudah masyhur sebagai pusatnya ulama dan pusatnya menuntut ilmu agama. Maka dari itu saya semakin yakin, Insya Allah pilihan melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar dapat menjadi jembatan saya untuk mendalami ilmu agama dan menjadikannya bekal untuk menebar kebaikan di kemudian hari,” terang Amel.
Amel juga menceritakan kesan yang ia dapatkan selama belajar di El-Haq, yaitu asyik, menyenangkan, dan bermanfaat. Asyik karena ia belajar soft skill seperti Pramuka, Tapak Suci, Tahfizh dan Bahasa Arab. Sedangkan menyenangkan karena proses pembelajaran tidak hanya di kelas namun terkadang di tempat lain seperti mushola, laboratorium computer, dan ruang terbuka.
Di akhir wawancara, Amel berpesan kepada adik-adik yang masih belajar di El-Haq, “Manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Serap setiap apa yang disampaikan guru dan amalkan dalam kehidupan. Ikuti setiap kegiatan sekolah pasti ada hikmah dan manfaat yang kalian dapatkan. Kenali bakat minat kalian, karena kalau sudah tahu akan lebih mudah mengasah bakat tersebut.”
Demikian kiprah salah satu alumni terbaik El-Haq, semoga bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi murid-murid lainnya.
Selamat berjuang di Al-Azhar, Amel! Semoga diberi kelancaran studinya dan berhasil meraih ilmu yang bermanfaat dan barokah. We are proud of you!