Oleh Ustadzah Iin Setyowati, M. Pd. I
Suatu hari Umar Bin Khattab mengadu kepada Rasulullah SAW mengenai sahabatnya Abu Bakar As-Shiddiq yang mengganggu pikirannya.
Umar berkata kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, izinkan aku mengungkapkan keresahan hatiku akan apa yang telah Abu Bakar lakukan terhadap diriku.”
Dengan lembut Rasulullah menjawab:
“Damaikan hatimu sahabatku, lalu teruskan maksud hatimu”.
Setelah tenang, Umar kembali berkata:
“Suatu waktu, Abu Bakar bertemu denganku, akan tetapi dia tidak langsung memberi salam kepadaku, dia menunggu aku yg terlebih dahulu mengucapkan salam kepadanya. Aku tidak tahu apa salahku padanya.”
Rasulullah SAW tidak ingin masalah ini mengganggu persahabatan diantara kedua sahabat yang sangat dicintainya ini.
Maka Rasulullah pun meminta Abu Bakar dihadapkan bersama agar dapat menjelaskan perihal yang sebenarnya.
Dan ketika Abu bakar hadir ditempat, maka Rasulullah pun bertanya kepada dirinya akan prasangka kerenggangannya dengan Umar.
Maka Abu bakar pun menjawab dengan jawaban santun penuh kasih sayang yang membuat tangis seisi ruangan.
Jawab Abu Bakar: “Wahai Rosululloh, aku pernah mendengar Engkau bersabda: “Bahwasanya orang yg lebih dahulu mengucapkan salam kepada saudaranya, maka Alloh akan membangunkan untuknya satu istana di dalam syurga””.
“Maka aku ingin istana tersebut menjadi miliknya Umar Bin Khattab sahabatku tercinta”
Maka Umar pun menangis mendengar jawabannya dan memeluk erat sahabat mulianya itu.
Al-Hasan al-Bashri berkata:
“Perbanyaklah Sahabat-sahabat mu’minmu, karena mereka memiliki Syafa’at pada hari kiamat nanti.”
Subhanallah….. kebaikan seorang sahabat yang terikat dirinya karena Allah itu adalah sebuah keniscayaan, sahabat atau teman itu akan disatukan sesuai dengan frekwensinya masing-masing. Maka menjadi sebuah kesyukuran bagi kita ketika Allah berikan pada kita sahabat-sahabat teman yang saling menguatkan dalam keimanan, pegang erat jangan pernah lepaskan karena pada hakikatnya teman itu adalah orang yang menyelatkanmu dari murka Allah SWT dan bukan hanya yang menyanjungmu di dunia.
Bahkan Rosulullah SAW pun mengajarkan pada kita bagaimana kita hendaknya mendoakan sahabat, teman- teman kita seraya membayangkan yang jauh serta yang dekat dengan membacakannya doa robithoh dalam dzikir pagi dan petang kita. Betapa hal ini menunjukkan bagaimana pentingnya mempunya teman yang sholih ataupun menjadi teman yang sholih bagi orang lain hingga bersama sama menjadi penolong sampai diahirat kelak.